
Nusazone.com – Apa itu Deposito? Kita akan jelaskan Cara hitung bunga deposito, kelebihan dan kekurangan deposito. Cara kerja deposito, cara memilih deposito yang bunganya paling besar. Dan kita akan contohkan langsung cara buat deposito, sampai bunganya masuk ke rekening kita.
Table of Contents
Cara Hitung Bunga Deposito
Kalo kita ngomong investasi, pasti sering banget suatu produk investasi di bandingkan dengan deposito. Biasanya akan di katakan, “Oh ini returnnya lebih tinggi dari deposito, lebih menguntungkan dari deposito”. Deposito di gerus oleh inflasi, dan lain-lain.”
Jadi, sebetulnya apa sih deposito?Kalau kita ke bank, umumnya akan ada 3 pilihan untuk menabung,yaitu produk tabungan, produk giro, dan produk deposito.
Kalau produk tabungan dan giro, kita bisa tarik kapan saja, lewat ATM misalnya. Sedangkan kalau deposito, uang kita di tahan,misalnya selama satu bulan atau satu tahun, tergantung lamanya yang kita pilih sendiri.
Lalu, bunga tabungan itu akan jauh lebih kecil dari deposito, misalnya bunga tabungan itu 0,7%-1,0%. Sedangkan cara hitung bunga deposito saat ini bisa di atas 5% bunganya.
Kita balik lagi ke fungsi bank, yaitu untuk menghimpun dana dari masyarakat, lalu menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman.
Karena tabungan itu bisa kita tarik kapan saja, pastinya akan sulit untuk di salurkan ke orang lain dalam bentuk pinjaman. Sedangkan deposito itu, dananya di tahan untuk waktu tertentu.
Maka, sangat cocok untuk di salurkan kembali menjadi pinjaman jangka panjang yang lebih menguntungkan buat bank. Karena bank dapat memprediksi, kapan uangnya harus di kembalikan ke masyarakat.
Misalnya, ada bank yang dapat deposito,nasabah setor ke bank, dan akan di kasih bunga 5%. Lalu seluruh deposito yang di kumpulkan bank bisa di salurkan menjadi pinjaman.
Contohnya, pinjaman untuk modal usaha yang di berikan ke pengusaha dengan bunga 13% misalnya. Selisih dari 13% dan 5% tersebut akan menjadi keuntungan bank.
Nah, ini hanya ilustrasi sederhana saja ya,pastinya proses yang sebenarnya jauh lebih kompleks dari yang kita ceritakan ini.
Mungkin kita akan buat artikel lain tentang cara kerja bank. Jadi, deposito adalah produk bank yang di gunakan untuk menahan dana masyarakat,agar dapat di salurkan kembali dalam bentuk pinjaman.
Kelebihan Deposito
Bunganya bisa tinggi sebagai kompensasi karena bank menyalurkan dana tersebut menjadi pinjaman yang bunganya lebih tinggi lagi.
Kalau dari kita sebagai nasabah, ada beberapa kelebihan cara hitung bunga deposito. Pertama, returnnya jelas. Ketika kita masukkan uang ke deposito, bunganya sudah di tentukan di awal.
Kalau misalnya 6%, pasti kita akan dapat 6%, tidak bisa kurang,jadi kita tidak perlu kuatir risiko investasi kita akan minus.
Kedua, deposito kita di jamin oleh negara melalui LPS, atau Lembaga Penjamin Simpanan. Artinya, kalaupun bank tempat kita menaruh deposito tutup atau bangkrut, deposito kita akan tetap aman.
Dan ketiga, pembeliannya sangat mudah.Pasti saat ini, kita sudah punya rekening bank dan ATM kan? Berarti, kita sudah punya akses ke deposito,tinggal ke cabang untuk buka.
Atau, di beberapa bank bahkan kita bisa buka deposito langsung lewat aplikasi handphone kita.Di sisi lain, ada beberapa kekurangan deposito.
Kekurangan Deposito
Kekurangan pertama, keuntungannya termasuk kecil kalau di bandingkan dengan produk investasi lain,karena memang risikonya kecil, maka returnnya juga pasti kecil.
Maka itu, cara hitung bunga deposito selalu di jadikan contoh investasi dengan return rendah. Kedua, deposito juga sering di katakan kalah dengan inflasi. Ini bisa benar bisa salah, karena inflasi di Indonesia tahun 2019 saja sekitar 3%. Dan, di 2019, deposito masih bisa dapat keuntungan 4%-6%.
Berarti bunga deposito masih bisa mengalahkan inflasi. Tapi kalau misalnya di bandingkan dengan inflasi biaya pendidikan anak misalnya,itu per tahunnya bukan 3%, tapi bisa 10%-15%.
Jadi, kalau misalnya tujuan investasi kita adalah biaya pendidikan. Deposito betul kalah dengan biaya kenaikan biaya sekolah, dan mungkin kurang cocok.
Ketiga, adanya jangka waktu juga adalah kelemahan. Karena berarti kita tidak bisa mencairkan semau kita, tapi kita harus menunggu sampai jatuh tempo.
Jadi, kalau sewaktu-waktu kita butuh uang mendadak,tidak bisa kita ambil dari deposito kita. Dan keempat, pajaknya termasuk tinggi, yaitu 20% dari bunga.
Lumayan jomplang kalau di bandingkan dengan saham dan reksadana, yang keuntungannya tidak di kenakan pajak.
Jadi, dari kelebihan dan kekurangannya, bisa di bilang bahwa deposito tetap masih menguntungkan,dan lebih cocok untuk orang-orang yang tidak suka risiko.
Jadi tidak akan stress melihat investasi kita minus seperti kalau di saham atau reksadana. Cara menghitung bunga deposito sangat mudah sebetulnya, sama seperti menghitung bunga produk apapun.
Perlu 3 angka, yaitu modal, atau jumlah uang yang kita setor,kedua bunganya dalam angka persen,dan yang ketiga, jangka waktu jatuh tempo atau tenor.
Kita contohkan misalnya modal 100 juta, dengan bunga 6%.Ingat, cara hitung bunga deposito itu selalu bunga 1 tahun ya, bukan bunga per bulan.
Lalu terakhir, contoh jangka waktunya misalnya 1 bulan. Cara menghitung nominal bunganya adalah 100 juta di kali 6% atau 6 per 100,di kali tenornya, yaitu 1 bulan, atau 31 hari di bagi dengan 1 tahun atau 365 hari.
Hasilnya adalah Rp509.589.Tapi belum selesai, ingat ada pajaknya 20%,jadi pajaknya adalah 20 per 100 di kali 509.589, yaitu 101.918.509 tadi di kurangi dengan 101 menjadi 407ribu. Jadi, 407.671 adalah total keuntungannya.
Cara Memilih Deposito
Berikutnya, kita akan jelaskan cara memilih deposito. Karena bunga itu sangat transparan dan di publikasikan oleh setiap bank, kita tinggal search aja di Google,ketik aja bunga deposito BCA misalnya.
Nanti akan keluar halaman bunga depositonya. Di sini, kita coba liat 3 bank terbesar. BCA, BRI, dan mandiri. Terlihat bunganya dari 4,2% sampai 5%an dan kalau dalam jangka waktu 1 bulan memang rendah di sekitar 4%.
Dan setelah kita cari-cari, ternyata bunga deposito terbesar adalah di Jenius. Mungkin sudah banyak penonton artikel Berke Finance yang pake Jenius ya.
Di sini terlihat bahwa di Jenius bunganya 5,75%, jauh lebih tinggi di bandingkan dengan bank-bank lain tadi.
Sekarang, kita akan contohkan langsung cara buat hitung deposito. Kita akan pake Jenius karena bunganya paling tinggi dan paling mudah cara buat depositonya.
Masuk ke jenius, klik Save It,ke Maxi Saver, lalu klik buka deposito baru. Kita akan coba 100 juta, jadi dapet bunganya 6% malah.
Kita akan pilih jangka waktu 1 bulan. Di atas akan langsung terlihat, di akhir periode kita dapet bunganya berapa, yaitu bunga 509 ribu.
Langsung klik lanjut, lalu berikutnya kita bisa pilih apa yang akan di lakukan begitu jatuh tempo.
Bisa otomatis di perpanjang modalnya masuk ke cara hitung bunga deposito lagi, tapi bunganya masuk ke tabungan,bisa modal beserta bunganya masuk ke deposito lagi,atau modal dan bunganya di cairkan ke tabungan.
Kita akan kembalikan ke saldo tabungan agar kita bisa buktikan berapa bunganya dan berapa pajaknya.Klik lanjut, lalu klik konfirmasi untuk menyelesaikan.
Kesimpulan Cara Hitung Bunga Deposito
Berikutnya kita tinggal tunggu waktu satu bulan.satu bulan kemudian,bisa di liat bunganya sudah keluar, yaitu tepat 509 ribu dan pajaknya juga tepat sesuai dengan hitungan kita di awal, yaitu 101 ribu.
Bunganya dan modalnya langsung kembali ke saldo tabungan kita.Kesimpulannya adalah, pertama, deposito adalah produk bank di mana kita mendapatkan bunga yang lebih besar dari tabungan, karena uang kita di tahan untuk jangka waktu yang kita tentukan sendiri.
Dua, deposito cocok untuk orang yang tidak suka risiko,karena kita pasti akan dapat return sesuai dengan yang di janjikan, jadi tidak perlu khawatir minus.
Ketiga, returnnya boleh di bilang relatif rendahwalaupun masih sedikit di atas inflasi Indonesia.
Keempat, untuk membandingkan bunga caranya sangat mudah, karena informasinya semua tersedia di website setiap bank,pilihlah deposito yang bunganya paling besar.
Demikian sekilas tentang penjelasan cara hitung bunga deposito di Bank, yang bisa anda pergunakan sebagai referensi dalam memilih deposito terbaik. Terima kasih.